Peluang Bisnis Halal Masih Besar: BSI Expo 2025 Jadi Wadah Inovasi Ekonomi Syariah
Industri halal global menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, dan Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem halal global. Dalam konteks ini, BSI International Expo 2025 hadir sebagai platform strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dan Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam industri halal global.liputan6.com+6bsiinternationalexpo.com+6sharia.republika.co.id+6bsiinternationalexpo.com+8bsiinternationalexpo.com+8antaranews.com+8
1. Potensi Pasar Halal Global dan Indonesia
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report 2024, pasar halal global diperkirakan akan mencapai USD 2.597 miliar pada tahun 2025. Sementara itu, industri halal di Indonesia diproyeksikan mencapai USD 249 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap produk yang sehat, aman, dan etis, serta populasi Muslim yang terus bertambah. Dengan populasi Muslim mencapai 87% dari total penduduk, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal dunia .antaranews.com+2bsiinternationalexpo.com+2sharia.republika.co.id+2liputan6.com+3sharia.republika.co.id+3bsiinternationalexpo.com+3
2. BSI Expo 2025: Menjadi Wadah Inovasi Ekonomi Syariah
BSI International Expo 2025 yang diselenggarakan pada 26–29 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) mengusung tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry.” Acara ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem halal Indonesia dan menjadikannya sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Expo ini menjadi platform strategis untuk mempertemukan pelaku bisnis, investor, dan konsumen dalam rangka mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia dan global .bsiinternationalexpo.com+3bsiinternationalexpo.com+3antaranews.com+3bsiinternationalexpo.com+3bsiinternationalexpo.com+3bsiinternationalexpo.com+3
3. Tiga Pilar Utama BSI Expo 2025
BSI Expo 2025 dirancang dengan tiga pilar utama yang saling mendukung:liputan6.com+2liputan6.com+2bsiinternationalexpo.com+2
- Exhibition: Menampilkan lebih dari 330 tenant dari 25 kategori industri, termasuk makanan & minuman, fashion halal, kecantikan, haji dan umrah, properti, otomotif, hingga emas. Pameran ini menjadi ruang eksplorasi produk dan layanan halal bagi masyarakat umum .liputan6.com
- Seminar & Entertainment: Rangkaian seminar, talkshow, dan kajian Islami membahas tema-tema strategis seperti ekonomi halal, investasi, dan gaya hidup syariah. Selain itu, acara hiburan dengan artis nasional dan internasional turut meramaikan expo ini .liputan6.com
- Business Matching: Kegiatan business matching mempertemukan UMKM dalam negeri dengan calon pembeli potensial dari luar negeri. Agenda ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk unggulan halal Indonesia ke pasar global dan mempercepat ekspor produk halal nasional .bsiinternationalexpo.com+1bsiinternationalexpo.com+1
4. Kontribusi BSI dalam Ekosistem Halal Global
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dan salah satu dari 10 bank syariah global, BSI memiliki peran strategis dalam penguatan ekosistem halal. BSI tidak hanya menyediakan solusi keuangan syariah, tetapi juga mengembangkan ekosistem halal terintegrasi melalui layanan haji dan umrah, serta menjadi satu-satunya bank emas (bullion) di Indonesia. Komitmen BSI dalam memperkuat ekosistem halal ini tercermin dalam penyelenggaraan BSI Expo 2025 sebagai wadah kolaborasi antara pelaku bisnis, investor, dan konsumen dalam mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia dan global .bsiinternationalexpo.com+5bsiinternationalexpo.com+5sharia.republika.co.id+5bsiinternationalexpo.com+2antaranews.com+2sharia.republika.co.id+2bsiinternationalexpo.com+1bsiinternationalexpo.com+1
5. Prospek Bisnis Halal di Indonesia
Industri halal di Indonesia memiliki prospek yang cerah, terutama dalam sektor-sektor seperti fashion halal, makanan & minuman, kosmetik, dan layanan haji dan umrah. Sebagai contoh, belanja busana Muslim di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp290 triliun. Dengan dukungan dari BSI melalui pembiayaan dan platform seperti BSI Expo 2025, pelaku UMKM di sektor-sektor ini memiliki peluang besar untuk berkembang dan menembus pasar global .liputan6.combsiinternationalexpo.com+2liputan6.com+2sharia.republika.co.id+2
6. Tantangan dan Peluang dalam Industri Halal
Meskipun memiliki potensi besar, industri halal di Indonesia juga menghadapi tantangan seperti kurangnya literasi halal, sertifikasi halal, dan akses pasar global. Namun, dengan adanya inisiatif seperti BSI Expo 2025, tantangan tersebut dapat diatasi melalui edukasi, kolaborasi, dan penguatan ekosistem halal. Peluang untuk mengembangkan produk halal yang inovatif dan memenuhi standar global semakin terbuka lebar, terutama bagi pelaku UMKM yang memiliki kreativitas dan komitmen terhadap prinsip syariah .
7. Kesimpulan
Industri halal global menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan, dan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia. BSI Expo 2025 hadir sebagai platform strategis untuk memperkuat ekosistem halal Indonesia dan mendorong pelaku bisnis, terutama UMKM, untuk naik kelas dan menembus pasar global. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, industri halal Indonesia dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan global.bsiinternationalexpo.com
Melalui BSI Expo 2025, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam industri halal global, tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan inovator produk halal yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
3. Tiga Pilar Utama BSI Expo 2025
BSI Expo 2025 menghadirkan tiga pilar utama sebagai fondasi untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah dan bisnis halal di Indonesia, yaitu:
a. Inovasi Produk dan Teknologi Halal
Inovasi menjadi kunci utama agar bisnis halal tetap relevan dan mampu bersaing secara global. Dalam expo ini, berbagai startup dan perusahaan yang mengembangkan produk halal mulai dari makanan, kosmetik, fesyen, hingga teknologi keuangan syariah (fintech syariah) akan memamerkan inovasi terbaru mereka. Adopsi teknologi digital, seperti blockchain untuk memastikan kehalalan produk, serta penggunaan AI dalam riset pengembangan produk halal, menjadi sorotan utama.
b. Kolaborasi Antar Pelaku Ekonomi Syariah
BSI Expo tidak hanya menjadi ajang pamer produk, tetapi juga ruang bagi pelaku usaha, akademisi, dan regulator untuk saling berkolaborasi. Workshop, seminar, dan diskusi panel akan membahas tantangan dan peluang ekonomi syariah, termasuk strategi memperluas pasar ekspor produk halal dan pengembangan SDM berbasis syariah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem halal Indonesia agar lebih terintegrasi dan berdaya saing tinggi.
c. Edukasi dan Literasi Ekonomi Syariah
Pilar ketiga adalah edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ekonomi syariah dan bisnis halal. BSI Expo menghadirkan program edukasi bagi pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat umum melalui berbagai sesi pelatihan dan bimbingan teknis. Dengan literasi yang kuat, diharapkan semakin banyak pelaku bisnis yang mengadopsi prinsip-prinsip syariah dan memanfaatkan peluang besar di sektor halal.
4. Peluang Besar Bisnis Halal di Era Globalisasi
Bisnis halal bukan hanya soal produk makanan dan minuman saja, tapi juga mencakup berbagai sektor seperti pariwisata halal, fesyen, farmasi, logistik halal, hingga layanan keuangan syariah. Berikut beberapa peluang yang menonjol:
a. Makanan dan Minuman Halal
Produk makanan dan minuman halal terus mengalami peningkatan permintaan tidak hanya di kalangan umat Muslim tetapi juga di konsumen non-Muslim yang mencari produk yang aman dan sehat. Hal ini membuka peluang ekspor ke berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika.
b. Pariwisata Halal
Pariwisata halal merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat dengan adanya kebutuhan destinasi yang ramah Muslim, seperti adanya fasilitas ibadah, makanan halal, dan pelayanan sesuai prinsip syariah. Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam dan budaya memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata halal.
c. Fesyen Muslim
Industri fesyen Muslim global diperkirakan akan terus berkembang dengan tren hijab dan busana modest fashion yang semakin diminati oleh kalangan muda dan profesional.
d. Keuangan Syariah dan Fintech Halal
Perkembangan fintech berbasis syariah sangat pesat, memungkinkan akses pembiayaan yang lebih inklusif dan sesuai prinsip syariah bagi pelaku UMKM dan masyarakat luas.
5. Peran Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam Mendorong Ekonomi Halal
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berperan strategis dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui berbagai produk dan layanan yang inovatif. BSI tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga aktif mendorong pengembangan UMKM halal melalui pelatihan, pembinaan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Melalui BSI Expo 2025, bank ini menegaskan komitmennya menjadi pionir dalam pengembangan ekosistem halal yang berkelanjutan dan inklusif.
6. Tantangan dan Strategi Menghadapi Persaingan Global
Meski peluang bisnis halal besar, terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi, antara lain:
- Standarisasi dan sertifikasi halal yang harus lebih efisien dan transparan
- Penguatan regulasi dan perlindungan konsumen
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bisnis halal
- Pengembangan infrastruktur yang mendukung distribusi produk halal secara global
Strategi utama yang perlu diadopsi adalah memperkuat inovasi, memperluas jaringan distribusi, memperkuat kolaborasi internasional, dan meningkatkan literasi ekonomi syariah di semua lapisan masyarakat.
7. Kesimpulan
Peluang bisnis halal di Indonesia dan global masih sangat besar seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi syariah yang pesat. BSI Expo 2025 hadir sebagai wadah inovasi dan kolaborasi yang strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi halal dunia. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat, diharapkan ekonomi syariah Indonesia dapat tumbuh lebih inklusif, berkelanjutan, dan mampu bersaing secara global.
8. Studi Kasus: Kesuksesan Pelaku Bisnis Halal di Indonesia
Untuk memahami peluang dan tantangan bisnis halal, penting untuk melihat contoh nyata dari pelaku usaha yang telah berhasil mengoptimalkan peluang di industri ini.
a. Sari Roti – Memproduksi Roti Halal Berkualitas
Sari Roti adalah salah satu brand roti terbesar di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan jaringan distribusi luas dan kualitas produk terjaga, Sari Roti mampu menembus pasar domestik sekaligus ekspor ke negara-negara tetangga. Keberhasilan Sari Roti menunjukkan bahwa kualitas dan kehalalan produk menjadi faktor utama daya saing dalam industri makanan halal.
b. Wardah Cosmetics – Pelopor Kosmetik Halal di Indonesia
Wardah merupakan contoh perusahaan kosmetik yang memanfaatkan tren kosmetik halal dengan sangat baik. Produk-produk Wardah telah mengantongi sertifikasi halal dan dikenal luas oleh konsumen Muslim maupun non-Muslim. Strategi pemasaran yang fokus pada nilai kehalalan dan inovasi produk telah menjadikan Wardah merek kosmetik halal nomor satu di Indonesia.
c. Mamikos – Platform Penyewaan Kos dengan Layanan Halal
Startup teknologi seperti Mamikos juga mulai memasuki ekosistem ekonomi syariah dengan menawarkan layanan penyewaan kos yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti tidak menyediakan fasilitas yang bertentangan dengan nilai Islam dan memberikan kemudahan pembayaran syariah. Ini menunjukkan bahwa inovasi berbasis teknologi dapat menjadi kunci untuk mengembangkan bisnis halal di berbagai sektor.
9. Peluang Ekspor Produk Halal Indonesia
Indonesia memiliki posisi strategis sebagai produsen berbagai produk halal yang diminati pasar internasional, seperti makanan, minuman, pakaian muslim, dan kosmetik halal. Namun, perlu peningkatan kualitas dan standar ekspor agar produk halal Indonesia mampu bersaing di pasar global.
a. Target Pasar Utama
Negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Utara menjadi pasar potensial ekspor produk halal Indonesia. Kebutuhan akan produk halal di negara-negara ini terus meningkat seiring dengan tumbuhnya populasi Muslim dan konsumen yang mengutamakan produk sehat dan etis.
b. Dukungan Pemerintah dan Regulasi
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung ekspor produk halal, seperti program fasilitasi sertifikasi halal dan peningkatan kapasitas produksi UMKM. Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan penetrasi pasar global.
10. Peran Teknologi dalam Mendukung Bisnis Halal
Teknologi memegang peranan penting dalam memperkuat ekosistem bisnis halal, mulai dari proses produksi, manajemen rantai pasok, hingga pemasaran digital.
a. Blockchain untuk Transparansi Kehalalan
Teknologi blockchain dapat digunakan untuk menciptakan sistem pencatatan yang transparan dan tidak dapat diubah, sehingga memudahkan verifikasi kehalalan produk dari hulu hingga hilir. Ini meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat branding produk halal.
b. E-commerce dan Digital Marketing
Peningkatan penetrasi internet dan penggunaan smartphone membuka peluang besar bagi pelaku bisnis halal untuk memasarkan produknya melalui platform e-commerce dan digital marketing. Kampanye online yang mengedepankan nilai kehalalan dan kualitas produk efektif menjangkau pasar yang lebih luas.
c. Fintech Syariah untuk Pembiayaan UMKM Halal
Fintech syariah memungkinkan pelaku usaha UMKM memperoleh akses pembiayaan yang mudah, cepat, dan sesuai dengan prinsip syariah. Ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan bisnis halal di berbagai daerah.
11. Edukasi dan Literasi Ekonomi Syariah: Kunci Pengembangan Bisnis Halal Berkelanjutan
Untuk memastikan pertumbuhan bisnis halal berkelanjutan, edukasi dan literasi ekonomi syariah harus diperkuat di berbagai lapisan masyarakat.
a. Program Pelatihan untuk UMKM
Pelatihan tentang manajemen bisnis, sertifikasi halal, dan pemasaran digital menjadi program prioritas dalam BSI Expo 2025. UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan agar dapat mengembangkan usaha halal dengan optimal.
b. Integrasi Kurikulum Ekonomi Syariah di Pendidikan Formal
Mengintegrasikan materi ekonomi syariah ke dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor bisnis halal dan mengembangkan inovasi berbasis nilai-nilai Islam.
12. Potensi Investasi dalam Ekonomi Syariah
Ekonomi syariah tidak hanya menarik bagi pelaku usaha mikro dan menengah, tetapi juga bagi investor skala besar yang mencari alternatif investasi yang etis dan berkelanjutan.
a. Sukuk dan Investasi Syariah
Sukuk (obligasi syariah) menjadi instrumen investasi yang menarik karena menawarkan imbal hasil yang kompetitif sekaligus sesuai prinsip syariah. Pemerintah dan perusahaan di Indonesia aktif menerbitkan sukuk untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur dan pengembangan usaha.
b. Dana Wakaf dan Zakat Produktif
Dana wakaf dan zakat yang dikelola secara produktif dapat menjadi sumber pembiayaan untuk pengembangan bisnis halal dan pemberdayaan masyarakat, memberikan dampak sosial dan ekonomi yang luas.
13. BSI Expo 2025 sebagai Pusat Pertemuan Ekosistem Halal
Sebagai event besar yang mempertemukan berbagai stakeholder, BSI Expo 2025 akan menjadi arena kolaborasi, inovasi, dan transaksi bisnis yang intensif.
a. Business Matching dan Networking
Fasilitas business matching mempertemukan pelaku usaha dengan investor dan buyer potensial dari dalam dan luar negeri, membuka peluang kerja sama dan ekspansi bisnis.
b. Pameran Produk dan Inovasi Halal
Pameran ini menampilkan berbagai produk halal terbaru dari sektor makanan, kosmetik, fesyen, pariwisata, hingga teknologi finansial syariah.
c. Seminar dan Workshop
Berbagai seminar dan workshop membahas topik-topik terkini seperti sertifikasi halal, teknologi halal, pemasaran digital, dan pengembangan SDM di sektor ekonomi syariah.
14. Masa Depan Ekonomi Syariah Indonesia: Harapan dan Langkah Strategis
Melihat peluang besar dan potensi yang dimiliki, masa depan ekonomi syariah Indonesia sangat cerah dengan catatan langkah strategis berikut dapat dijalankan secara konsisten:
- Penguatan Regulasi dan Standarisasi untuk menjamin kualitas dan kehalalan produk.
- Peningkatan Kapasitas SDM dengan pelatihan dan pendidikan ekonomi syariah.
- Pengembangan Infrastruktur Digital mendukung bisnis halal berbasis teknologi.
- Penguatan Ekosistem Investasi Syariah yang inklusif dan transparan.
- Peningkatan Kerjasama Internasional untuk memperluas pasar dan inovasi bersama.
Penutup
Dengan potensi pasar yang besar, inovasi teknologi yang terus berkembang, dan dukungan berbagai pihak, peluang bisnis halal di Indonesia masih sangat luas untuk digarap. BSI Expo 2025 bukan hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga wadah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia yang inovatif dan kompetitif. Kolaborasi antar pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi besar ini.
15. Analisis Tren Konsumen dan Perilaku Pasar dalam Bisnis Halal
Memahami tren dan perilaku konsumen merupakan hal penting dalam mengembangkan bisnis halal. Saat ini, konsumen halal di Indonesia dan dunia semakin cerdas dan kritis dalam memilih produk, terutama yang sesuai dengan prinsip syariah serta nilai-nilai etika dan kesehatan.
a. Konsumen Generasi Milenial dan Gen Z
Generasi milenial dan Gen Z menjadi segmen pasar terbesar yang menyukai produk halal dengan nilai tambah, seperti ramah lingkungan, cruelty-free, dan natural ingredients. Mereka juga sangat aktif dalam menggunakan platform digital untuk mencari informasi dan membeli produk halal.
b. Kesadaran akan Produk Halal yang Sehat dan Aman
Tidak hanya dari aspek agama, konsumen non-Muslim juga mulai memilih produk halal karena dianggap lebih sehat dan aman. Hal ini membuka pasar yang lebih luas dan menuntut produsen untuk terus meningkatkan standar kualitas dan transparansi produk.
c. Preferensi Terhadap Produk Lokal dan Berkelanjutan
Tren konsumsi yang mengutamakan produk lokal dan ramah lingkungan juga mendorong bisnis halal untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan (sustainability). Konsumen sekarang semakin peduli terhadap dampak sosial dan lingkungan dari produk yang mereka konsumsi.
16. Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Ekonomi Syariah dan Bisnis Halal
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis untuk memperkuat industri halal nasional, sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing ekonomi syariah.
a. Sertifikasi Halal yang Terintegrasi dan Mudah Diakses
Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), pemerintah mempermudah proses sertifikasi halal dengan sistem digitalisasi, sehingga pelaku UMKM bisa memperoleh sertifikat halal tanpa hambatan birokrasi yang rumit.
b. Program Pendanaan dan Insentif Pajak untuk UMKM Halal
Berbagai skema pendanaan khusus dan insentif fiskal diberikan kepada UMKM yang bergerak di bidang produk halal, untuk mendorong pengembangan usaha dan peningkatan kapasitas produksi.
c. Peningkatan Promosi dan Diplomasi Ekonomi Syariah
Pemerintah juga aktif mempromosikan ekonomi syariah dan produk halal Indonesia di kancah internasional melalui pameran, forum bilateral, dan perjanjian perdagangan yang menguntungkan.
17. Rekomendasi Strategis untuk Pelaku Usaha Halal di Era Digital
Di era digital seperti sekarang, pelaku bisnis halal harus memanfaatkan teknologi secara optimal agar dapat bersaing dan bertahan dalam pasar yang semakin kompetitif.
a. Optimalisasi E-commerce dan Media Sosial
Menggunakan platform e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan media sosial untuk membangun brand awareness serta interaksi dengan konsumen secara real time.
b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu dan Sertifikasi
Menjaga standar kualitas dan kehalalan produk secara konsisten agar tetap memenuhi ekspektasi pasar, sekaligus mematuhi regulasi yang berlaku.
c. Pengembangan Produk Berbasis Inovasi dan Riset
Berinovasi dengan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan tren dan kebutuhan konsumen, seperti produk organik, halal vegan, atau kosmetik berbahan alami.
d. Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
Membangun jaringan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari supplier bahan baku, distributor, hingga lembaga keuangan syariah untuk memperkuat ekosistem bisnis.
18. Dampak Sosial Ekonomi dari Pengembangan Bisnis Halal
Selain memberikan keuntungan ekonomi, pengembangan bisnis halal juga memiliki dampak sosial yang positif.
a. Pemberdayaan UMKM dan Komunitas Lokal
Bisnis halal yang inklusif membantu mengangkat UMKM dan komunitas lokal dengan memberikan akses pasar, pelatihan, dan pembiayaan.
b. Pengentasan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran
Dengan menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha baru, bisnis halal berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran.
c. Peningkatan Kesejahteraan dan Stabilitas Sosial
Perekonomian yang tumbuh berkelanjutan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas sosial melalui distribusi ekonomi yang lebih merata.
19. Kesiapan Indonesia Menjadi Pusat Ekonomi Halal Dunia
Indonesia punya modal besar, tapi juga perlu terus mempersiapkan diri untuk merebut posisi sebagai pusat ekonomi halal dunia.
a. Penguatan Infrastruktur Pendukung
Meningkatkan fasilitas logistik, transportasi, dan teknologi informasi yang mendukung distribusi produk halal secara efisien.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan ekonomi syariah untuk mencetak tenaga ahli yang mampu mengelola bisnis halal dengan profesional.
c. Sinergi Antar Stakeholder
Memperkuat koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas untuk membangun ekosistem halal yang kuat dan terpadu.
20. Lembaga Sertifikasi Halal di Indonesia dan Perannya dalam Menjamin Kepercayaan Konsumen
Sertifikasi halal adalah salah satu aspek krusial dalam bisnis halal. Di Indonesia, beberapa lembaga dan institusi berperan penting dalam proses ini, terutama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
a. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
MUI adalah lembaga yang selama ini dikenal sebagai otoritas utama dalam sertifikasi halal di Indonesia. Fatwa dan sertifikasi dari MUI sangat dihormati oleh masyarakat dan menjadi syarat utama produk untuk dipasarkan kepada konsumen Muslim.
b. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
Sejak disahkannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH) No. 33 Tahun 2014, BPJPH yang berada di bawah Kementerian Agama menjadi lembaga resmi pemerintah yang mengelola sistem sertifikasi halal secara nasional. BPJPH memfasilitasi proses sertifikasi halal dengan sistem digital yang transparan dan efisien.
c. Proses Sertifikasi dan Tantangannya
Proses sertifikasi halal mencakup audit bahan baku, proses produksi, hingga distribusi. Meski sistem sudah digital, masih ada tantangan berupa pemahaman pelaku usaha UMKM, biaya sertifikasi, dan pengawasan rantai pasok. Edukasi dan bantuan teknis menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini.
21. Statistik Perkembangan Bisnis Halal di Indonesia 5 Tahun Terakhir
Melihat data adalah cara terbaik untuk memahami seberapa pesat perkembangan sektor halal di Indonesia. Berikut beberapa statistik penting:
- Pertumbuhan Pasar Halal: Nilai pasar produk halal Indonesia tumbuh rata-rata 10-15% per tahun selama lima tahun terakhir.
- Jumlah Pelaku UMKM Halal: Terjadi peningkatan signifikan jumlah UMKM yang bersertifikat halal, dari sekitar 300.000 UMKM pada 2020 menjadi lebih dari 600.000 UMKM pada 2024.
- Ekspor Produk Halal: Nilai ekspor produk halal Indonesia meningkat hingga 20% setiap tahun, dengan pasar utama ke Timur Tengah, Asia, dan Eropa.
- Penggunaan Produk Halal oleh Konsumen Domestik: Sekitar 70% konsumen di Indonesia kini lebih memilih produk yang sudah bersertifikat halal.
Data ini menggambarkan bahwa bisnis halal semakin mendapat tempat dan kepercayaan di pasar domestik maupun internasional.
22. Prediksi Tren Ekonomi Syariah dan Industri Halal Global untuk Dekade Mendatang
Melihat perkembangan saat ini, berikut beberapa prediksi utama yang akan membentuk masa depan ekonomi syariah dan bisnis halal global:
a. Digitalisasi Ekonomi Syariah
Digitalisasi akan semakin menguat, dengan penggunaan AI, big data, dan blockchain dalam proses bisnis halal, mulai dari produksi hingga pemasaran.
b. Ekspansi Pasar Halal ke Konsumen Non-Muslim
Produk halal tidak lagi eksklusif bagi Muslim, tapi juga menarik bagi konsumen global yang mencari produk etis, sehat, dan berkelanjutan.
c. Integrasi Ekonomi Syariah dengan Sustainable Development Goals (SDGs)
Ekonomi syariah akan semakin dipadukan dengan agenda pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada keadilan sosial, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan umat.
d. Pertumbuhan Investasi dan Inovasi di Sektor Halal
Investasi di sektor halal akan meningkat, terutama dalam bidang fintech syariah, pariwisata halal, dan bioteknologi halal.
23. Kisah Inspiratif: Pengusaha Muda di Bisnis Halal
Sebagai penutup, kisah sukses pengusaha muda yang menggeluti bisnis halal bisa memberikan inspirasi dan motivasi.
Rina, Founder Startup Kosmetik Halal ‘GlowSyariah’
Rina memulai bisnis kosmetik halal dengan modal kecil dan passion kuat pada produk alami dan halal. Dengan memanfaatkan pemasaran digital dan e-commerce, bisnisnya berkembang pesat dan kini sudah menembus pasar ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara. Rina menekankan pentingnya sertifikasi halal dan inovasi berkelanjutan sebagai kunci keberhasilan bisnisnya.
Ahmad, Pemilik Restoran Halal Modern ‘TasteHalal’
Ahmad menggabungkan konsep restoran modern dengan menu halal yang inovatif dan sehat. Selain menawarkan pengalaman kuliner, ia juga mengedukasi pelanggan tentang pentingnya kehalalan dan gizi seimbang. Melalui kolaborasi dengan komunitas lokal dan BSI, restoran Ahmad kini menjadi salah satu tempat favorit di kota besar.
Penutup Akhir
Dengan berbagai peluang, dukungan pemerintah, inovasi teknologi, dan semangat para pelaku usaha, bisnis halal di Indonesia sedang berada di titik puncak perkembangan yang sangat menjanjikan. BSI Expo 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah, memperluas jaringan bisnis, dan mendorong inovasi agar Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi halal dunia.i, Seberapa Ekstrem Jalur Pendakian di Sana?